Dengan semakin meningkatnya kualitas hidup masyarakat Indonesia,
maka kebutuhan untuk menjaga kesehatan jasmani maupun rohani juga meningkat.
Salah satu diantaranya adalah tersedianya air bersih yang cukup dan bebas dari bakteri penyebab penyakit.
Untuk itu UD. Air Minum Suci berketetapan untuk memenuhi tuntutan kualitas hidup tersebut penyediaan Air Minum Dalam Kemasan merk “SUA”,
dimana komitmen kami dalam hal ini adalah berusaha meningkatkan dan menjaga mutu produk demi kepuasan konsumen.
Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1990 yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No.48, Medan.
dan sejak tahun 1995 lokasi pabrik dan kantornya dipindahkan ke:
Jl. Suka Sopan No.4
STM Bukit – Kp. Barumedan 20146
Telepon: (061) 786 4853 | Fax (061) 786 4854
Email: sua@roof-online.com
Sumber airnya berasal dari PDAM Tirtanadi yang kualitasnya memenuhi persyaratan Menteri Kesehatan Republik lndonesia
No.416/Menkes/PER/DU1990 lampiran I tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air tanggal 3 September 1990.
Dalam proses produksi Air Minum Dalam Kemasan, UD. Air Minum Suci akan selalu mengacu kepada standar yang ditetapkan oleh Pemerintah
yaitu SNI 01-3553-2006 dan selalu tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitar perusahaan.
Karakter Kepedulian terhadap lingkungan kerja secara Internal akan menghasilkan Kehidupan Eksternal yang Sehat, bukan sebaliknya, Dikendalikan oleh Kepercayaan karena berdiri sejak tahun 1990. Seluruh pelanggan kami adalah hasil dari Kepercayaan Bersama.
Our Positioning…Mengingat pentingnya Air Minum yang sehat & segar agar menghasilkan generasi yang Kuat dan Bangsa Sehat, kami hadir dengan konsep yang berbeda. Tidak menjadi korban iklan yang menghadirkan wacana tanpa memperhatikan nilai estetika dan Hygines, bagi kami mengedukasi Masyarakat luas hingga sampai mengalami kesadaran betapa pentingnya air minum setiap hari bagi keluarga sehat akan menghasilkan Kepercayaan yang tinggi dan loyalitas inilah makna hakiki Air Minum “SUA” adalah Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang di produksi oleh UD. Air Minum Suci , dimulai dari tahun 1990 dalam kemasan 19 liter (gallon). Air SUA menjamin dan menerapkan system Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan memenuhi Standard Mutu SNI 01-3553-2006 secara konsisten sehingga dapat memenuhi kepuasan pelanggan.
Sumber air SUA dari PDAM karena pengolahan sudah terjadi di setiap keluarga dan lingkungan namun perlu ada filtrasi dan komponen yang lainnya agar menghasilkan Air Minum yang layak diminum dengan Standard Nasional Indonesia (SNI) di dukung BPOM dan MUI sehingga kami dapat di hadirkan dimana saja.
“Bukan hanya Sehat tetapi Hidup yang berkualitas karena banyak yang masih sakit tapi tetap hidup namun tidak bermakna adalah dua hal yang sangat berbeda, Kehidupan yang memiliki makna adalah sehat di dalam dan diluar menjadi tujuan kami”.
“Adding value to YOU” adalah menambahkan apa yang sudah ada, agar kehadiran kami menyempurnakan , bukan jumlahnya (quantity) tetapi kualitas (quality) dan menghasilkan “Hidup yang sempurna”. Menambahkan (Adding) memiliki makna :
“A” adalah Act with Integrity = doing the right thing, ethically, morally and legally.
“D” adalah Dependability = the quality of being able to be trusted and being very likely to do what people expect
“D” adalah Diversity = the condition of having or being composed of differing elements : variety, especially (the inclusion of different types of people such as different races or cultures)
“I” adalah Independence = Freedom from the control, influence, support, aid, or the like of others
“N” adalah Network = to cultivate people who can be helpful to one professionally, especially in finding employment or moving to a higher position
“G” adalah Growth = development from a simpler to a more complex stage, gradual increase.
Air baku dari PDAM yang berasal dari sumber air tidak semerta-merta dapat langsung digunakan untuk kebutuhan air bersih di dalam bangunan. Air tersebut terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Untuk menjaga kualitas dari air baku tersebut, biasanya air akan mengalami proses pengolahan.
Pengolahan ini secara umum dapat dilakukan dengan 3 cara: fisika, kimia dan biologi. Pengolahan secara fisika biasanya dilakukan dengan memanfaatkan sifat makanis dari air tanpa tambahan zat kimia. Contoh penerapannya adalah pengendapan, adsorbsi, filtrasi, dll. Pengolahan secara kimiawi tentu saja dengan penambahan zat kimia seperti tawas, klor, dll yang biasanya untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Sedangkan pengolahan secara biologi dengan memanfaatkan mikroorganisme tertentu yang dapat membantu menjernihkan air.
PDAM di Indonesia umumnya menggunakan instalasi pengolahan air (IPA) secara fisika dan kimiawi. Pada dasarnya, pengolahan air tersebut dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Intake Building
Sesuai dengan namanya, bangunan ini berfungsi sebagai tempat pertama masuknya air dari sumber air. Bangunan ini dilengkapi dengan screen bar yang berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang terdapat dalam air. Selanjutnya air akan masuk ke dalam bak besar sebelum dipompakan ke water treatment plant.
2. Water Treatment Plant
WTP merupakan instalasi utama pengolahan air bersih. Terdapat beberapa bagian pengolahan pada STP yang membuat air menjadi layak digunakan. Adapun bagian tersebut:
- Koagulasi
Bagian pertama kita kenal dengan bak koagulasi. Di bak ini air akan di destabilisasi dari partikel koloid/kotoran. Proses destabilisasi dapat dilakukan secara kimiawi dengan penambahan zat tawas (aluminium sulfat) maupun dengan cara fisika yaitu dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump) dan secara mekanis (batang pengaduk) agar tawas bercampur merata dengan air.
- Flokulasi
Proses selanjutnya adalah flokulasi untuk membentuk dan memperbesar flok (kumpulan kotoran). Prosesnya air akan diaduk perlahan agar tawas yang tercampur di air dapat mengikat partikel kotoran dan membentuk flok yang lebih besar agar lebih mudah mengendap.
- Sedimentasi
Setelah flok terbentuk (biasanya berbentuk lumpur), air akan masuk ke bak sedimentasi dimana berat jenis flok yang lebih berat akan otomatis mengendap di dasar bak dan air bersih dapat terpisah dari lumpur.
- Filtrasi
Setelah air terpisah dari lumpur, air akan disaring lagi agar benar-benar bersih dengan dimasukkan ke bak filtrasi. Bak filtrasi dapat menggunakan teknologi membran, namun dapat pula disubtitusi dengan media lainnya seperti pasir dan kerikil silica. Proses ini dilakukan dengan bantuan gaya grafitasi.
- Desinfeksi
Setelah proses pengolahan selesai, biasanya juga dilakukan proses tambahan (disinfeksi) berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dll untuk menghindari adanya potensi kuman dan bakteri yang terkandung di dalam air.
3. Reservoir
Setelah air selesai diolah, air akan dimasukkan ke tempat penampungan sementara di dalam reservoir sebelum didistribusikan ke rumah dan bangunan. Untuk mengalirkan air, biasanya digunakan pipa HDPE dan pipa PVC.
Kami hadir membuat hasil bahan baku air PDAM menjadi sempurna dan layak untuk diminum. Dengan pengolahan Ozonisasi, Microfiltrasi dan Ultraviolet.